Azis Hapidin
Dana Darurat atau Emergency Fund

Apa itu Dana Darurat

Sesuai namanya, dana darurat adalah dana yang kita siapkan untuk keperluan darurat dimasa depan. Contoh: PHK, kendaraan tiba-tiba rusak, perbaikan peralan kerja (laptop, hp, dll), kecelakaan, sakit, dan hal-hal darurat lainnya. Supaya kita tidak repot harus pinjam sana-sini atau bahkan sampai jual barang-barang kita.

Manfaat dana darurat akan sangat terasa saat kita berada di situasi yang genting seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Karena dana ini akan kita gunakan saat situasi darurat, maka otomatis kita harus menyiapkannya jauh-jauh hari sebelum keadaan darurat tiba.

Tapi sebelum lanjut saya mau disclaimer dulu kalau tulisan ini bukan profesional advice karena saya bukan ahli keuangan, saya hanya sharing seputar yang saya alami dan saya fahami saja.

Berapa jumlah Dana Darurat

Sebetulnya tidak ada angka pasti berapa jumlah dana darurat yang kita perlukan, tapi umumnya orang-orang biasa mengkategorikan jumlah ideal dana darurat berdasarkan status menikah atau belum dan juga punya tanggungan atau tidak. Misal:

Untuk yang masih lajang, maka 3–6 kali pengeluaran bulanan juga sudah cukup.

Sedangkan jika kita sudah berkeluarga atau punya tanggungan kita perlu jumlah yang lebih besar misalkan 6–12 kali pengeluaran bulanan.

Intinya semakin banyak jumlah tanggungan maka semakin besar dana darurat yang perlu kita siapkan, kenapa? Karena ketika sudah punya tanggungan maka akan semakin sulit keuangan kita untuk di adjust.

Misalkan nih ketika kita hidup untuk diri sendiri lalu ada goncangan finansial, maka kita bisa dengan mudah adjust keuangan dengan cara: downgrade makanan sehari-hari, downgrade kosan/tempat-tingga, kalau lagi kuliah bisa tinggal cuti dulu, dsb.

Nah beda cerita ketika kita sudah punya tanggungan, tentunya kita ingin agar kita tetap bisa memberikan yang terbaik meskipun kondisi finansial kita sendiri lagi ada masalah.

Cara menyiapkan Dana Darurat

Berikut cara yang bisa kita lakukan untuk mengumpulkan dana darurat.

  1. Tentukan jumlah yang kita perlukan.
  2. Siapkan rekening khusus untuk menyimpan dana darurat.
  3. Jika diperlukan, kartu ATM-nya simpen aja dikamar, jangan taruh di dompet. Juga jangan ada mobile bankingnya. Antisipasi khilaf hehe, tapi jika kita bisa nahan godaan harusnya sih fine-fine aja.
  4. Jika kita kita sebelumnya sudah punya dana seperti yang ditargetkan, maka segera masukan dana rekening yang sudah kita buat tadi.
  5. Jika belum, coba cicil sedikit demi sedikit, kalau dirasa pemasukan terlalu mepet sama pengeluaran, maka mau tidak mau pilihannya: perbesar pemasukan dan/atau kurangi pengeluaran.

Tapi sebelum itu pastikan kalau kita sudah punya pemasukan ya, kalau ternyata belum punya pemasukan ya mending fokus nyari pemasukan dulu, ngumpulin dana darurat bisa setelahnya.

Dimana tempat menyimpan Dana Darurat

Oke, pertanyaan selanjutnya adalah dimana kita bisa menyimpan dana darurat? Jawabannya adalah terserah, namun umumnya dana darurat disimpan di di tempat yang:

  • Aman
  • Mudah diakses
  • Likuid (mudah dicairkan)

Dari ke-tiga kriteria diatas saya biasa nyimpen di: Rekening Tabungan, Deposito (yang bebas pintalti) dan juga RDPU (sebagian).

Saya tidak merekomendasikan menyimpannya dalam bentuk tunai karena khawatir pencurian, kebakaran, dsb.

Hindari juga menyimpan dana darurat dalam bentuk yang tidak likuid seperti tanah, mobil, atau benda-benda tidak likuid lainnya.


Terima kasih sudah membaca 🔥